Thursday, September 6, 2012

Pendidikan Anak Sejak Dini

Rasul menganjurkan kepada para pemuda yang sudah waktunya nikah, untuk memilih calon istrinya seorang wanita yang beragama dan berakhlak baik. Sebab dari wanita inilah, akan terlahir generasi yang beragama dan berakhlak baik juga. Ibu seperti inilah yang akan mengajarkan tuntunan agama yang telah terbiasa dan tertathbiq dalam dirinya. 

Di antara tuntunan tersebut adalah akhlak yang mulia. Sedangkan wanita yang cantik, pintar, atau kaya tidak menjamin akan melahirkan anak-anak yang berakhlak mulia. Bahkan didalam Al Quran dijelaskan bahwasanya pembantu dan atau budak yang beriman adalah lebih mulia dan lebih patut untuk dijadikan seorang istri, daripada mereka (wanita - wanita) yang tidak beriman.

Yang perlu diperhatikan kemudian oleh seorang wanita dalam mendidik anak - anak mereka adalah dua hal penting dalam mendidik seorang anak agar supaya akhlak dan budi pekerti yang luhur menghiasi kehidupannya adalah :

Pendidikan Akal

Kata seorang penulis puisi, “Otak tidak diasah, akan tumpul”. Pengasahan otak semenjak kecil akan lebih bagus, ketimbang jika sudah besar. Bagai sebuah pisau, semakin lama waktu mengasahnya, maka akan semakin tajam.  juga disebutkan oleh beberapa ahli hikmah bahwa “Belajar diwaktu kecil, bagai mengukir di atas batu dan belajar diwaktu dewasa bagai mengukir diatas air”.

Tapi seorang ibu juga harus bijaksana dalam hal ini. Jangan sembarangan dalam memberikan buku-buku bacaan, untuk mengasah otak karena dewasa ini justru cukup banyak buku-buku yang justru menghancurkan generasi Islam.

Pendidikan Jasad

Pendidikan inilah yang sering mendapat perhatian dan jadi topik pembicaraan para ibu yang baru mempunyai anak. Rangsangan-rangsangan ibu berupa olah- raga balita, sangat membantu anak dalam perkembangan tubuhnya. Percepatan proses semenjak si anak tengkurap, merangkak, jalan dan lari, tidak bisa dibiarkan sendiri. Namun bantuan ibu untuk melakuan gerakan-gerakan itu sangatlah dibutuhkan anak.

Karena pada hakikatnya, insting yang dimiliki anak belum mampu menjangkau apa yang harus ia lakukan agar bisa berbuat seperti orang dewasa. Contoh kecilnya, ketika lahir, Rasulullah menyuruh para orang tua untuk mentahniq dengan memijat langit-langit mulut agar mampu mengisap air susu ibunya. Olah raga atau tarbiyyah jasadiyyah ini tidak terbatas pada usia balita, tapi bahkan sampai dewasa dan tua.

Wallahu A'lam

No comments:

Post a Comment

Design by The Blogger Templates

Design by The Blogger Templates